Begini kondisi akses Geopark Ciletuh Sukabumi paska banjir dan longsor.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor baru saja melanda Sukabumi yang membuat sejumlah daerah lumpuh total, termasuk kawasan wisata.
Selain membuat area organisasi warga, banjir dan longsor telah memutus sejumlah akses jalan.
Meski ada beberapa jalan yang bisa dilalui kendaraan, namun kondisinya cukup ekstrim karena dipenuhi lumpur bekar banjir dan material longsor.
Salah satu akses yang terdampak adalah jalan menuju kawasan wisata Geopark Ciletuh yang dulu merupakan jadi salah satu jalan terindah di Jawa Barat.
Sepanjang perjalanan, wisatawan biasanya disuguhi oleh pepohonan hijau yang rindang serta panorama pantai selatan yang memukau mata.
Baca juga: Warga Jakarta Utara Terdampak Banjir RobĀ
Jalan yang mulus dan berkelok membuat perjalanan jauh tak terasa melelahkan.
Kombinasi warna pemandangan dari birunya lautan, hijau pepohonan, dan awan putih di sepanjang perjalanan.
Semakin membuat wisatawan tak berhenti mengucap syukur yang bisa melihat panorama indah itu.
Namun, bencana alam akhir tahun ini membuat rencana berlibur para wisatawan yang ingin ke Geopark Ciletuh Sukabumi sepertinya harus berubah daftar liburannya.
Pasalnya, jalur sabuk Loji Palangpang terhenti akibat longsor dan jembatan yang ambruk oleh luapan sungai.
Kondisi ini mengakibatkan perjalanan dari Pelabuhan Ratu menuju kawasan Geopark Ciletuh menjadi tidak memungkinkan.
Di Kecamatan Ciemas, jalanan amblas sedalam satu meter, akibat kejadian ini arus lalu lintas dari Pelabuhan Ratu Simpenan dialihkan.
Warga yang hendak menuju Geopark Ciletuh harus menggunakan jalur alternatif yang memutar ke arah Kiara Dua dan Waluran.
Baca juga: 4 Orang Meninggal Dunia Tertimpa Longsor di Pesantren Sukabumi
Jembatan sepanjang 12 meter itu ambruk diterjang derasnya arus sungai yang meluap.
Pasca banjir, material kayu dan bebatuan menutupi jalan raya, hingga menyulitkan kendaraan untuk melintas.
Belum lagi lumpur yang mengedap dan menutupi arus jalan yang bisa membahayakan pengendara.
Tebing-tebing di sepanjang jalan terlihat mengerikan setelah terjadinya longsor.
Beberapa ruas jalan yang mengalami retak besar dan berpotensi amblas jika hujan deras kembali terjadi.
Tim gabungan kepolisian, BPBD, relawan, dan masyarakat terus berupaya menangani dampak bencana ini agar akses jalur Geopark Ciletuh dapat segera normal kembali.
Banjir air mata juga terjadi ketika warga melihat rumah mereka yang sudah tidak berbentuk karena terjang banjir bandang dan longsor.
Atap rumah warga sudah tidak lagi berada di atas dinding, namun sudah terpisah dari struktur bangunan.
Kini, masyarakat hanya bisa mengais barang-barang di rumahnya masing-masing yang mungkin masih berharga.