Presiden Prabowo Subianto akhirnya mengungkapkan alasan di balik pembentukan Danantara, langkah strategis yang akan membawa perubahan besar bagi Indonesia.

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budi Mulya.

Akhirnya mengungkapkan alasan dibalik pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Budi menjelaskan bahwa Prabowo Subianto memiliki impian besar untuk Indonesia.

Agar Indonesia memiliki badan pengelola investasi yang setara dengan lembaga investasi besar di negara lain, seperti Singapura, Khazanah di Malaysia, dan CIC di China.

Tujuan utama Danantara mengelola BUMN dengan aset besar, menjadikannya sebagai lembaga yang mendorong perekonomian Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

“Ini adalah mimpi, keinginan mendalam dari Presiden Prabowo Subianto untuk bisa memiliki satu institusi yang sekaliber kalau di Singapura itu bernama Temasek,”

Kalau di Malaysia namanya Khazanah, kalau di China CIC, kalau di UEA namanya Mubadala, lanjut Budi Mulya.

Baca juga: Bobby Kucing Presiden Prabowo Meraih Penghargaan Google

Budi juga mengungkapkan bahwa meskipun landasan hukum untuk Danantara dalam bentuk Keputusan Presiden (Kepres) belum diterbitkan, namun saat resmi diluncurkan.

Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pencapaian target Presiden Prabowo Subianto untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.

Selain itu, Danantara juga akan bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Secara fungsional, Danantara berperan layaknya Kementerian BUMN, mengelola perusahaan-perusahaan BUMN demi meningkatkan produktivitas perekonomian Indonesia.

“Juga akan melakukan fungi layaknya fungsi BUMN. Jadi tetap akan terus melanjutkan pengajuan sebagai badan usaha demi kepentingan produktivitas di berbagai bidang ekonomi,” ucap Budi Mulya.

Pada tahap awal, Danantara diperkirakan akan mengelola dana atau aset (AUM) sebesar US$ 10,8 miliar atau sekitar Rp 170,62 triliun yang bersumber dari Indonesia Invesment Authorty (INA).

Baca juga: Apindo Keberatan UMK Kota Banjar 2025 Naik Rp 134 Ribu

langkah selanjutnya , sebanyak 7 BUMN akan dikonsolidasikan ke dalam Danantara.

Tujuh perusahaan pelat merah itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT PLN, PT Pertamina, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, dan holding BUMN pertambangan MIND ID.

Danantara juga akan menaungi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA), yang merupakan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.

Kedepannya, jika konsolidasi berjalan lancar, AUM Danantara bisa mencapai hingga US$ 600 miliar atau sekitar Rp 9,479 triliun.

Rinciannya, aset Bank Mandiri Rp 2.174 triliun, BRI Rp 1.965 triliun, PLN Rp 1.087 triliun, Pertamina Rp 1.412 triliun, BNI Rp 1.087 triliun, Telkom Indonesia Rp 318 triliun, MIND ID Rp 259 triliun, dan aset INA Rp 163 triliun.

 

 

Leave a Reply