Nasib malang Mang Bilal tukang bubur viral asal Sumedang , terkenalnya tak membuat untung justru Buntung yang di dapat. Mang Bilal sempat menghebohkan media sosial beberapa bulan lalu karena tingkah lucunya saat berjualan bubur menghibur banyak orang.
Sikapnya yang ekspresif dari seringnya melontarkan candaan pada pembeli sering kali memicu gelak tawa. Mang Bilal terkenal dengan jargonnya”Teu Ngeunah tapi Ludes,”yang membuatnya viral dijagat maya.
Siapa sangka kepopuleran Mang Bilal ternyata tak menghasilkan pundi-pundi rupiah yang masuk kekantongnya.
Ia masih tetap tinggal dirumah kontrakan sederhana dengan istrinya, dan saat ini masih berjualan bubur untuk menghidupi keluarganya.
Baca juga: Mobil Setir Kiri Buatan Indonesia Tembus Vietnam Rp11.46 Miliar
Pria yang berusia 70 Tahun ini sering ditipu oleh orang lain yang membuat konten bersama dirinya karena pengetahuannya tentang dunia digital tak memadai.
Bahkan Mang Bilal mengaku tak pernah mendapatkan pembeli sama sekali dan terpaksa pulang membawa kembali dagangannya.
Hingga bubur tersebut hanya menjadi makanan unggas karena tak mungkin dijual kembali untuk esok hari.
Selain itu Mang Bilal mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak kebutuhan yang harus dibayar tetapi ia merasa bingung dagangannya sering kali taklaku.
Padahal kepopulerannya membuatnya dikenal oleh hampir semua masyarakat, namun hal itu tak membuat buburnya di buru pembeli.
Video-video Mang Bilal yang viral dimedia sosial ternyata hasilnya tak dirasakan olehnya. Padahal cukup banyak video Mang Bilal yang Viral dimedia Sosial, seperti saat dirinya melantunkan azan dengan sangat merdu.
Baca juga: 416 Kepala Desa Se Kabupaten Bogor Kebagian Jatah Motor
Mang Bilal juga selalu menuruti ketika diminta melakukan hal konyol oleh para Content Creator dan video tersebut ditonton oleh banyak orang.
Para Content Creator hanya memanfaatkan popularitas Mang Bilal agar video mereka banyak ditonton dan akunnya dapat ribuan Followers baru. Mereka juga hanya sekedar membuat konten di lokasinya berjualan tanpa membeli buburnya.
Setelah itu Mang Bilal ditinggalkan begitu saja tanpa mendapatkan kejernihan dari hasil pekerjaannya yang membantu mereka meningkatkan keterlibatan.
Disaat para Content Creator menikmati rupiah yang didapatnya, Mang Bilal masih tetap mengendarai roda buburnya dari pagi hingga sore di sekitar alun-alun Sumedang hingga kedaleman Cuk Nyak Dien di Jalan Pangeran Soeriaatmadja, Kotakulon.
Mang Bilal yang sudah berjualan bubur selama 30 Tahun kini di usia orang tuanya masih diberi terima kasih meskipun kesehatan sering ditipu para Content Creator.
Ia mengungkapkan keinginannya agar bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci bersama istri tercintanya sebelum mengahadapi sang kuasa.
Akan tetapi, jangan berangkat umroh untuk modal usaha buburnya saja ia kadang bingung ketika dagangnya tak laku.
Dibalik tawanya yang sering menghibur banyak orang, ternyata ada kesedihan mendalam yang sedang dirasakannya.
Beruntung ada sejumlah orang yang baik hati menjenguk kondisi Mang Bilal dan keluarganya serta berinsiatif membantu agar bisa pergi ke Tanah Suci.